BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Guru merupakan seorang pendidik, yang harus
memiliki kemampuan mengajar yang baik di dalam kelas. Salah satunya yang
penting adalah performance di kelas. Bagaimana guru mampu menguasaikeadaan
kelas sehingga tercipta suasan belajar yang menyenangkan bagi siswa. Dengan
demikian guru harus memahami strategi, metode dan pendekatan pembelajaran.
Ketika guru, sudah mampu memahami strategi,
metode, dan pendekatan pembelajaran, maka guru dapat secara kreatif untuk
mencoba dan mengembangkan strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran
tersendiri sesuai dengan kondisi nyata yang ada di kelas.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis
terdorong untuk menjelaskan strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran.
Dengan harapan akan membantu bagi guru dan calon guru, untuk memberikan
pemahaman akan ketiga istilah tersebut.
.
B. Rumusan Masalah.
1. Apakah Pengertian Strategi Pembelajaran?
2. Apa Saja Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi
Pembelajaran?
3. Apakah Pengertian Metode dan Pendekatan Pembelajaran?
4. Bagaimana Perbedaan Antara Strategi, Methode, dan
Pendekatan Pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Strategi Pembelajaran.
A. Makna Strategi.
To understand learning strategies, let us go
back to the basic term, strategy. This word comes from the ancient Greek term
strategia meaning generalship or the art of war. More specifically, strategy
involves the optimal management of troops, ships, or aircraft in a planned
campaign[1]
(strategi berasal dari bahasa kuno, yaitu strategia yang berarti taktik dalam
peperangan. Lebih spesifiknya lagi strategi itu bersangkutan dengan
pengoptimalan menagemen pasukan tentara perkapalan atau pesawat terbang dalam
perencanaan kampanye).
Mengacu hal di atas, Menurut Abdul Majid
(2014) dalam bukunya “Strategi Pembelajaran” mengatakan bahwa istilah strategi
berasal dari kata “benda” dan kata “kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai kata
benda, strategos merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan “ago”
(memimpin) sebagai kata kerja stratego berarti merencanakan. Istilah strategi
memang pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan peperangan. Sekarang,
istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan
memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Dalam dunia pendidikan sendiri, strategi
diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves
a particular educational goal. Sedangkan dalam kamus The American Herritage
Dictionary, dikemukakan bahwa strategy is the science or art of large-scale
combat operations[2].
Selanjudnya dikemukakan pula bahwa stategi adalah the art or skill of using
stratagems (a military manuvre design to deceive or surprise an enemy) in
politics, business, courtship, or the like.
Pengertian stategi menurut beberapa ahli,
penjelasannya sebagai berikut:
a) Mintzbegr dan Waters, mengemukakan bahwa
stategi adalah pola umum tentang keputusan atau tindakan (strategies are
realized as patterns in stream of decisions or actions).
b) Hardy, Langley, dan Rose, mengemukakan
strategy is perceived as a plan or a set of explisit intention preceeding an
controling actions (strategi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang
mendahului dan mengendalikan kegiatan).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan
secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
B. Makna Pembelajaran.
Secara sederhana, istilah pembelajaran
(instruction) bermakna sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang atau
kelompok orang melalui berbagai upaya dan berbagai strategi, methode dan
pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan”[3].
Beberapa ahli mengemukakan tentang pengertian
pembelajaran diantaranya:
a) Corey, mengemukakan bahwa pembelajaran adalah
suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu.
b) Muhammad Surya, menyatakan bahwa pembelajaran
adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pembelajaran adalah suatu konsep dari
dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan
diaktualisasikan, serta di arahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan
sejumlah kompetensi dan indikatonya sebagai gambaran hasil belajar.
Dari kedua makna di atas mengenai apa itu starategi dan apa itu
pembelajaran, maka learning strategies are specific actions taken by the
learner to make learning easier, faster, more enjoyable, more selfdirected,
more effective, and more transferrable to new situations[4]
(strategi pembelajaran adalah aksi-aksi khusus yang diambil oleh pelajar untuk
membuat pembelajaran lebih mudah, lebih menyenangkan, lebih mengarahkan diri
sendiri, lebih efektif dan lebih mudah untuk mengubah strategi ke strategi yang
baru). Dengan kata lain, adanya strategi pembelajaran guru akan mencapai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, karena strategi pembelajaran membuat guru
dalam menjelaskan materi akan lebih mudah, lebih menyenangkan dalam penyampaian
dan otomatis murid akan lebih mudah menanggapi apa yang telah disampaikan oleh
guru tersebut.
Pengertian strategi pembelajaran menurut beberapa ahli, sebagai berikut:
a. Kemp menjelaskan, bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran yang harus dikerjakan dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
b. Dick dan Carey menyatakan, bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan
secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
c. David mengungkapkan, bahwa strategi
pembelajaran adalah sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem
pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai
tujuan umum pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
termasuk penggunaan metode dan pemamfaatan berbagai sumber daya /kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang
digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan
pembelajaran[5].
Strategi pembelajaran dikembangkan untuk membuat siswa dapat merespon dan
menerima pelajaran dengan mudah, cepat dan menyenangkan. Karena itu, penetapan
strategi penyampaian perlu menerima serta merespon masukan dari peserta didik.
Pendefinisian strategi pembelajaran dapat dikemukakan sebagai delifery system,
yang didefinisikan sebagai “the total of all compenents necessary to make an
instructional system operate as intended”. Strategi pembelajaran berfungsi
sebagai penyampaian isi pembelajaran kepada peserta didik dan menyediakan
informasi yang diperlukan peserta didik untuk menampilkan unjuk kerja[6].
Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas
kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.
Unsur penting strategi pembelajaran sebagai berikut[7]:
a) Memiliki tujuan yang jelas.
b) Adanya perencanaan yang jelas.
c) Menuntut adanya tindakan guru..
d) Merupakan serangkaian prosedur yang harus
dikerjakan.
e) Melibatkan materi pembelajaran.
f) Memiliki urutan/ langkah-langkah yang teratur.
2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi
Pembelajaran.
Prinsip-prinsip adalah hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum penggunaan
strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok
digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi
memililiki kekhasan sendiri-sendiri. Hal ini seperti dikemukakan oleh Killen:
“No teaching strategy is better than others in all circumtances, so you have to
able tu use a variety of teaching strategies, and make rational decisions about
when eact of the teaching strategies is likely to most effective”[8].
Apa yang dikemukakan Killen itu jelas bahwa
guru harus mampu memilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan. Oleh
sebab itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran
sebagai berikut[9]:
a) Berorientasi pada tujuan.
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan
komponen yang utama. Sebab keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat
ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu
strategi yang harus digunakan guru. Hal ini sering dilupkan oleh guru. Guru
yang senang berceramah, hampir setiap tujuan menggunakan strategi penyampaian,
seakan-akan dia berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat dicapai dengan
strategi yang demikian. Hal ini tentu saja keliru.
Contohnya: apabila guru menginginkan siswa
terampil menggunakan alat tertentu, misalnya termometer sebagai alat pengukur
suhu tubuh, tidak mungkin menggunakan strategi penyampaian (bertutur). Untuk
mencapai tujuan yang demikian, siswa harus berpraktek secara langsung.
b) Aktivitas.
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau
informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong
aktivitas siswa.aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan
tetapi meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Banyak
guru yang terkecoh oleh sikap siswa yang pura-pura aktif padahal sebenarnya
tidak.
c) Individualitas.
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu
siswa. Artinya guru yang baik atau berhasil manakala ia menangani 50 orang
siswa, seluruhnya berhasil mencapai tujuan, dan sebaliknya dikatakan guru yang
tidak baik atau tidak berhasil manakala ia menangani 50 orang siswa, 49 tidak
berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dilihat dari segi
jumlah siswa sebaiknya standar keberhasilan guru ditentukan setinggi-tingginya.
Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin berkualitas proses
pembelajaran.
d) Integritas.
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan
seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif
saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek
psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan
seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi.
Contohnya, penggunaan metode diskusi, guru
harus dapat merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada
pengembangan aspek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar mereka
bisa berkembang secara keseluruhan, misalnya, mendorong agar siswa dapat
menghargai pendapat orang lain[10].
3. Pengertian Metode dan Pendekatan Pembelajaran.
A. Makna Metode Pembelajaran.
Metode adalah cara yang dapat digunakan untuk
melakukan strategi. Metode menurut J.R David adalah “a way in achieving
something (cara untuk mencapai sesuatu)”. Untuk melaksanakan suatu strategi
digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu[11].
Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi
lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan siswa terlibat
selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya metode digunakan melalui salah
satu strategi, tetapi tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam
strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui
strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai.
Dalam pengertian demikian maka metode
pembelajaran adalah suatu cara mengajar topik-topik tertentu yang disusun
secara teratur dan logis. Atau dengan kata lain metode pembelajaran adalah
salah satu unsur dalam strategi pembelajaran.
Unsur penting metode pembelajaran, berdasarkan
pandangan para ahli sebagai berikut[12]:
·
Merupakan seperangkat cara menyampaikan pembelajaran.
·
Adanya guru sebagai pembawa pesan.
·
Memamfaatkan fasilitas yang ada.
·
Ada tujuan yang ingin dicapai.
·
Menciptakan situasi yang mendukung.
·
Melibatkan subjek didik.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
a. Metode ceramah.
Metode ceramah berasal dari kata lecture,
memiliki arti dosen atau metode dosen, metode ini lebih banyak digunakan
dikalangan dosen, karena dosen memberikan kuliah mimbar dan disampaikan dengan
ceramah dengan pertimbangan dosen berhadapan dengan banyak mahasiswa yang mengikuti
perkuliahan[13].
Metode ceramah di dalam pendidikan dimana cara
menyampaikannya secara lisan. Kegiatan ini siswa dapat menyimak dan mencatat
hal-hal yang penting, sesuai dengan materi yang di sampaikan, dan bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. hal ini guru boleh memberikan selingan
humor agar siswa tidak bosan tanpa
mengurangi materi yang disampaikan.
b. Metode demonstrasi.
Penggunaan metode demontrasi dapat diterapkan
dengan syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau
melaksanakan kegiatan tetentu seperti kegiatan yang sesungguhnya.
Metode demonstrasi digunakan seorang guru atau
orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh
kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyyah melakukan sesuatu. (misalnya:
proses cara mengambil wudhu, cara mengerjakan sholat jenazah dsb).
c. Metode Tanya jawab.
Metode tanya jawab adalah penyampaian
pelajaran dengan jalan, guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab sesuai
dengan materi yang di tanyakan. Sehingga melatih anak didik dalam menelaah pemikirannya
dan berusaha untuk menyiapkan materi sebelumnya.
Metode tanya jawab dapat dinilai sebagai
metode yang tepat, apabila pelaksanaannya ditujukan untuk[14]:
·
Meninjau ulang pelajaran atau ceramah yang lalu.
·
Menyelingi pembicaraan agar tetap mendapatkan perhatian
siswa.
·
Mengarahkan pengamatan dan pemikiran mereka.
d. Metode Penampilan.
Metode penampilan adalah berbentuk pelaksanaan
praktek oleh siswa di bawah bimbingan dari dekat oleh pengajar. Praktek tesebut
dilaksanakan atas dasar penjelasan atau demonstrasi yang diterima atau diamati
siswa.
e. Metode Studi mandiri.
Metode studi mandiri berbentuk pelaksanaan
tugas membaca atau penelitian oleh siswa tanpa bimbingan atau pengajaran
khusus.
f. Metode Bermain peran.
Metode bermain peran adalah metode yang
melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau
situasi[15].
g. Metode Pemecahan Masalah.
Metode pemecahan masalah dikenal dengan metode
Brainstorming, merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan
tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa.
h. Metode diskusi.
Metode diskusi adalah suatu percakapan ilmiah
oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar
pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk
mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.
i.
Metode simulasi.
Metode simulasi ini menampilkan simbol-simbol
atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya.
j.
Metode Tutorial dll.
Metode tutorial merupakan cara menyampaikan
bahan pelajaran yang telah dikembangkan dalam bentuk modul untuk dipelajari
siswa secara mandiri.
B. Makna Pendekatan Pembelajaran.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan
berasal dari bahasa inggris “approach” yang memiliki beberapa arti, diantaranya
diartikan dengan “pendekatan”. Dalam dunia pengajaran, kata approach lebih
tepat diartikan a way of begining something (cara memulai suatu). Oleh karena
itu, istilah pendekatan dapat diartikan sebagai “cara memulai pembelajaran”[16].
Pendapat beberapa ahli mengenai pendekatan,
sebagai berikut:
a. Burden.P.R, menyatakan bahwa pendekatan adalah
tata cara pembelajaran yang melibatkan para guru dan siswa mereka untuk
membangun mencapai tujuan dengan informasi mereka telah didapat secara aktif ,
melalui kegitan dan keikutsertaannya.
b. Suparno, menyatakan bahwa pendekatan adalah
tatacara pembelajaran yang melibatkan para guru dan siswa mereka untuk
membangun mencapai tujuan dengan informasi mereka telah didapat secara aktif,
melalui kegiatan dan keikutsertaan.
c. Pendekatan menurut Gulo, adalah titik tolak
atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam program
belajar-mengajar.
Pengertian pendekatan pembelajaran secara tegas belum ada kesepakatan dari
para ahli pendidikan. Namun beberapa ahli mencoba menjelaskan tentang
pendekatan pembelajaran. Menurut Gladene Robertson dan Hellmut Lang, pendekatan
pembelajaran dapat dimaknai menjadi dua pengertian, yaitu pendekatan
pembelajaran sebagai dokumen tetap, dan pendekatan pembelajaran sebagai bahan
kajian yang terus berkembang. Sedangkan menurut Philipp R. Wallace, pendekatan
pembelajaran dibedakan menjadi dua bagian yaitu, pendekatan konservatif dan
pendekatan liberal.
Secara garis besar pendekatan pembelajaran dibagi menjadi
dua yaitu teacher centered (berpusat pada guru) dan student centered (berpusat
pada siswa). Pada pendekatan yang berpusat pada guru sebagai seorang ahli yang
memegang kontrol selama proses pembelajaran, baik organisasi, materi, maupun
waktu. Sementara pendekatan student centered, siswa didorong untuk mengerjakan
sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang
diperoleh[17].
4. Perbedaan Antara Strategi, Metode, dan
Pendekatan Pembelajaran.
Dikenal beberapa istilah dalam pembelajaran
yang memiliki kemiripan makna, sehingga sering kali orang merasa bingung untuk membedakannya.
Istilah-istilah tersebut adalah strategi, metode dan pendekatan.
Strategi berbeda dengan metode. Strategi
menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode
merupakan cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan kata
lain, strategi adalah a plan of operation achieving something, sedangkan metode
adalah a way in achieving something[18].
Istilah lain yang juga memeiliki kemiripan
dengan strategi dan metode adalah pendekatan. Sebenarnya pendekatan berbeda
dengan strategi maupun metode.Sebab pendekatan merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan sendiri lebih
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum. Oleh karena itu, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan
dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
·
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan
ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam
suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
mencapai tujuan umum pembelajaran.
Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran sebagai
berikut:
a. Berorientasi pada tujuan.
b. Aktivitas.
c. Individualitas.
d. Integritas.
·
Metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melakukan
strategi. Metode pembelajaran adalah suatu cara mengajar topik-topik tertentu
yang disusun secara teratur dan logis. Atau dengan kata lain metode
pembelajaran adalah salah satu unsur dalam strategi pembelajaran.
·
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan berasal dari
bahasa inggris “approach” yang memiliki beberapa arti, diantaranya diartikan
dengan “pendekatan”. Dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat
diartikan a way of begining something (cara memulai suatu). Menurut Gladene
Robertson dan Hellmut Lang, pendekatan pembelajaran dapat dimaknai menjadi dua
pengertian, yaitu pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap, dan pendekatan
pembelajaran sebagai bahan kajian yang terus berkembang.
·
Perbedaan Antara Strategi, Metode, dan Pendekatan
Pembelajaran.
a. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk
mencapai sesuatu.
b. metode merupakan cara yang dapat digunakan
untuk melaksanakan strategi.
c. Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran.
B. Saran.
Alhamdulillah kami panjatkan sebagai
implementasi rasa syukur kami atas selesainya makalah ini. Namun dengan
selesainya bukan berarti telah sempurna, Oleh karena itulah saran serta kritik yang
bersifat membangun dari saudara selalu kami nantikan untuk dijadikan suatu pertimbangan
dalam setiap langkah, sehingga kami terus termotivasi kearah yang lebih baik
tentunya dimasa-masa yang akan datang. Akhirnya kami ucapkan terima kasih
sebanyak banyaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Majid Abdul.Strategi Pembelajaran.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2014.
Oxford. Rebecca L.Language Learning Strategies.The
University of alabama, 1989.
Sanjaya Wina.Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Prenada Media, 2006.
SolichinMuchlis.Psikologi Belajar Aplikasi Teori-Teori
Belajar dalam Proses Pembelajaran.Surabaya:Pena Salsabila, 2013.
Suprihatiningrum Jamil.Strategi Pembelajaran Teori dan
Aplikasi.Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013.
Yamin Martinis.Strategi Pembelajaran Berbasis
Kompetensi.Jakarta:Gaung Persada, 2009.
[1]Rebecca L.Oxford, Language Learning Strategies(The
University of alabama, 1989), hlm. 7.
[2]Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Prenada Media, 2006), hlm.
126.
[3]Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 4.
[4]Rebecca L. Oxford, Language Learning
Strategies (The University of alabama, 1989), hlm. 8.
[5]Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 7.
[6]Muchlis Solichin, Psikologi Belajar
Aplikasi Teori-Teori Belajar dalam Proses Pembelajaran (Surabaya:Pena
Salsabila, 2013), hlm. 144.
[7]Jamil Suprihatiningrum, Strategi
Pembelajaran Teori dan Aplikasi (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 152.
[8]Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Prenada Media, 2006), hlm. 131.
[9]Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Prenada Media, 2006), hlm.
131.
[11]Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 21.
[12]Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran
Teori dan Aplikasi (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 156.
[13]Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran
Berbasis Kompetensi (Jakarta:Gaung Persada, 2009), hlm. 65.
[14] Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis
Kompetensi (Jakarta:Gaung Persada, 2009), hlm. 67.
[16]Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung:PT
Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 19.
[17]Jamil Suprihatiningrum, Strategi
Pembelajaran Teori dan Aplikasi (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 145.
[18]Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Prenada Media, 2006), hlm.
127.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar