Jumat, 18 September 2015

STRATEGI, METODE dan PENDEKATAN, serta PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang.
Guru merupakan seorang pendidik, yang harus memiliki kemampuan mengajar yang baik di dalam kelas. Salah satunya yang penting adalah performance di kelas. Bagaimana guru mampu menguasaikeadaan kelas sehingga tercipta suasan belajar yang menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian guru harus memahami strategi, metode dan pendekatan pembelajaran.
Ketika guru, sudah mampu memahami strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran, maka guru dapat secara kreatif untuk mencoba dan mengembangkan strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran tersendiri sesuai dengan kondisi nyata yang ada di kelas.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis terdorong untuk menjelaskan strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran. Dengan harapan akan membantu bagi guru dan calon guru, untuk memberikan pemahaman akan ketiga istilah tersebut.
.
B.     Rumusan Masalah.
1.      Apakah Pengertian Strategi Pembelajaran?
2.      Apa Saja Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran?
3.      Apakah Pengertian Metode dan Pendekatan Pembelajaran?
4.      Bagaimana Perbedaan Antara Strategi, Methode, dan Pendekatan Pembelajaran?












BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Strategi Pembelajaran.
A.    Makna Strategi.
To understand learning strategies, let us go back to the basic term, strategy. This word comes from the ancient Greek term strategia meaning generalship or the art of war. More specifically, strategy involves the optimal management of troops, ships, or aircraft in a planned campaign[1] (strategi berasal dari bahasa kuno, yaitu strategia yang berarti taktik dalam peperangan. Lebih spesifiknya lagi strategi itu bersangkutan dengan pengoptimalan menagemen pasukan tentara perkapalan atau pesawat terbang dalam perencanaan kampanye).
Mengacu hal di atas, Menurut Abdul Majid (2014) dalam bukunya “Strategi Pembelajaran” mengatakan bahwa istilah strategi berasal dari kata “benda” dan kata “kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan “ago” (memimpin) sebagai kata kerja stratego berarti merencanakan. Istilah strategi memang pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Dalam dunia pendidikan sendiri, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal. Sedangkan dalam kamus The American Herritage Dictionary, dikemukakan bahwa strategy is the science or art of large-scale combat operations[2]. Selanjudnya dikemukakan pula bahwa stategi adalah the art or skill of using stratagems (a military manuvre design to deceive or surprise an enemy) in politics, business, courtship, or the like.
Pengertian stategi menurut beberapa ahli, penjelasannya sebagai berikut:
a)      Mintzbegr dan Waters, mengemukakan bahwa stategi adalah pola umum tentang keputusan atau tindakan (strategies are realized as patterns in stream of decisions or actions).
b)      Hardy, Langley, dan Rose, mengemukakan strategy is perceived as a plan or a set of explisit intention preceeding an controling actions (strategi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang mendahului dan mengendalikan kegiatan).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan.

B.     Makna Pembelajaran.
Secara sederhana, istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan berbagai strategi, methode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan”[3].
Beberapa ahli mengemukakan tentang pengertian pembelajaran diantaranya:
a)      Corey, mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu.
b)      Muhammad Surya, menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta di arahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatonya sebagai gambaran hasil belajar.
Dari kedua makna di atas mengenai apa itu starategi dan apa itu pembelajaran, maka learning strategies are specific actions taken by the learner to make learning easier, faster, more enjoyable, more selfdirected, more effective, and more transferrable to new situations[4] (strategi pembelajaran adalah aksi-aksi khusus yang diambil oleh pelajar untuk membuat pembelajaran lebih mudah, lebih menyenangkan, lebih mengarahkan diri sendiri, lebih efektif dan lebih mudah untuk mengubah strategi ke strategi yang baru). Dengan kata lain, adanya strategi pembelajaran guru akan mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, karena strategi pembelajaran membuat guru dalam menjelaskan materi akan lebih mudah, lebih menyenangkan dalam penyampaian dan otomatis murid akan lebih mudah menanggapi apa yang telah disampaikan oleh guru tersebut.
Pengertian strategi pembelajaran menurut beberapa ahli, sebagai berikut:
a.       Kemp menjelaskan, bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran yang harus dikerjakan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b.      Dick dan Carey menyatakan, bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
c.       David mengungkapkan, bahwa strategi pembelajaran adalah sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan pemamfaatan berbagai sumber daya /kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran[5].
Strategi pembelajaran dikembangkan untuk membuat siswa dapat merespon dan menerima pelajaran dengan mudah, cepat dan menyenangkan. Karena itu, penetapan strategi penyampaian perlu menerima serta merespon masukan dari peserta didik. Pendefinisian strategi pembelajaran dapat dikemukakan sebagai delifery system, yang didefinisikan sebagai “the total of all compenents necessary to make an instructional system operate as intended”. Strategi pembelajaran berfungsi sebagai penyampaian isi pembelajaran kepada peserta didik dan menyediakan informasi yang diperlukan peserta didik untuk menampilkan unjuk kerja[6].
Tujuan strategi pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.
Unsur penting strategi pembelajaran sebagai berikut[7]:
a)      Memiliki tujuan yang jelas.
b)      Adanya perencanaan yang jelas.
c)      Menuntut adanya tindakan guru..
d)     Merupakan serangkaian prosedur yang harus dikerjakan.
e)      Melibatkan materi pembelajaran.
f)       Memiliki urutan/ langkah-langkah yang teratur.

2.      Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran.
Prinsip-prinsip adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memililiki kekhasan sendiri-sendiri. Hal ini seperti dikemukakan oleh Killen: “No teaching strategy is better than others in all circumtances, so you have to able tu use a variety of teaching strategies, and make rational decisions about when eact of the teaching strategies is likely to most effective”[8].
Apa yang dikemukakan Killen itu jelas bahwa guru harus mampu memilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan. Oleh sebab itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut[9]:
a)      Berorientasi pada tujuan.
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Sebab keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. Hal ini sering dilupkan oleh guru. Guru yang senang berceramah, hampir setiap tujuan menggunakan strategi penyampaian, seakan-akan dia berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat dicapai dengan strategi yang demikian. Hal ini tentu saja keliru.
Contohnya: apabila guru menginginkan siswa terampil menggunakan alat tertentu, misalnya termometer sebagai alat pengukur suhu tubuh, tidak mungkin menggunakan strategi penyampaian (bertutur). Untuk mencapai tujuan yang demikian, siswa harus berpraktek secara langsung.
b)      Aktivitas.
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Banyak guru yang terkecoh oleh sikap siswa yang pura-pura aktif padahal sebenarnya tidak.
c)      Individualitas.
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Artinya guru yang baik atau berhasil manakala ia menangani 50 orang siswa, seluruhnya berhasil mencapai tujuan, dan sebaliknya dikatakan guru yang tidak baik atau tidak berhasil manakala ia menangani 50 orang siswa, 49 tidak berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dilihat dari segi jumlah siswa sebaiknya standar keberhasilan guru ditentukan setinggi-tingginya. Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin berkualitas proses pembelajaran.
d)     Integritas.
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi.
Contohnya, penggunaan metode diskusi, guru harus dapat merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada pengembangan aspek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar mereka bisa berkembang secara keseluruhan, misalnya, mendorong agar siswa dapat menghargai pendapat orang lain[10].

3.      Pengertian Metode dan Pendekatan Pembelajaran.
A.    Makna Metode Pembelajaran.
Metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melakukan strategi. Metode menurut J.R David adalah “a way in achieving something (cara untuk mencapai sesuatu)”. Untuk melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu[11].
Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai.
Dalam pengertian demikian maka metode pembelajaran adalah suatu cara mengajar topik-topik tertentu yang disusun secara teratur dan logis. Atau dengan kata lain metode pembelajaran adalah salah satu unsur dalam strategi pembelajaran.
Unsur penting metode pembelajaran, berdasarkan pandangan para ahli sebagai berikut[12]:
·         Merupakan seperangkat cara menyampaikan pembelajaran.
·         Adanya guru sebagai pembawa pesan.
·         Memamfaatkan fasilitas yang ada.
·         Ada tujuan yang ingin dicapai.
·         Menciptakan situasi yang mendukung.
·         Melibatkan subjek didik.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
a.       Metode ceramah.
Metode ceramah berasal dari kata lecture, memiliki arti dosen atau metode dosen, metode ini lebih banyak digunakan dikalangan dosen, karena dosen memberikan kuliah mimbar dan disampaikan dengan ceramah dengan pertimbangan dosen berhadapan dengan banyak mahasiswa yang mengikuti perkuliahan[13].
Metode ceramah di dalam pendidikan dimana cara menyampaikannya secara lisan. Kegiatan ini siswa dapat menyimak dan mencatat hal-hal yang penting, sesuai dengan materi yang di sampaikan, dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. hal ini guru boleh memberikan selingan humor  agar siswa tidak bosan tanpa mengurangi materi yang disampaikan.
b.      Metode demonstrasi.
Penggunaan metode demontrasi dapat diterapkan dengan syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tetentu seperti kegiatan yang sesungguhnya.
Metode demonstrasi digunakan seorang guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyyah melakukan sesuatu. (misalnya: proses cara mengambil wudhu, cara mengerjakan sholat jenazah dsb).
c.       Metode Tanya jawab.
Metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan jalan, guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab sesuai dengan materi yang di tanyakan. Sehingga melatih anak didik dalam menelaah pemikirannya dan berusaha untuk menyiapkan materi sebelumnya.
Metode tanya jawab dapat dinilai sebagai metode yang tepat, apabila pelaksanaannya ditujukan untuk[14]:
·         Meninjau ulang pelajaran atau ceramah yang lalu.
·         Menyelingi pembicaraan agar tetap mendapatkan perhatian siswa.
·         Mengarahkan pengamatan dan pemikiran mereka.
d.      Metode Penampilan.
Metode penampilan adalah berbentuk pelaksanaan praktek oleh siswa di bawah bimbingan dari dekat oleh pengajar. Praktek tesebut dilaksanakan atas dasar penjelasan atau demonstrasi yang diterima atau diamati siswa.
e.       Metode Studi mandiri.
Metode studi mandiri berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau penelitian oleh siswa tanpa bimbingan atau pengajaran khusus.
f.       Metode Bermain peran.
Metode bermain peran adalah metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi[15].
g.      Metode Pemecahan Masalah.
Metode pemecahan masalah dikenal dengan metode Brainstorming, merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa.
h.      Metode diskusi.
Metode diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.
i.        Metode simulasi.
Metode simulasi ini menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya.
j.        Metode Tutorial dll.
Metode tutorial merupakan cara menyampaikan bahan pelajaran yang telah dikembangkan dalam bentuk modul untuk dipelajari siswa secara mandiri.

B.     Makna Pendekatan Pembelajaran.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan berasal dari bahasa inggris “approach” yang memiliki beberapa arti, diantaranya diartikan dengan “pendekatan”. Dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of begining something (cara memulai suatu). Oleh karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan sebagai “cara memulai pembelajaran”[16].
Pendapat beberapa ahli mengenai pendekatan, sebagai berikut:
a.       Burden.P.R, menyatakan bahwa pendekatan adalah tata cara pembelajaran yang melibatkan para guru dan siswa mereka untuk membangun mencapai tujuan dengan informasi mereka telah didapat secara aktif , melalui kegitan dan keikutsertaannya.
b.      Suparno, menyatakan bahwa pendekatan adalah tatacara pembelajaran yang melibatkan para guru dan siswa mereka untuk membangun mencapai tujuan dengan informasi mereka telah didapat secara aktif, melalui kegiatan dan keikutsertaan.
c.       Pendekatan menurut Gulo, adalah titik tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam program belajar-mengajar.
Pengertian pendekatan pembelajaran secara tegas belum ada kesepakatan dari para ahli pendidikan. Namun beberapa ahli mencoba menjelaskan tentang pendekatan pembelajaran. Menurut Gladene Robertson dan Hellmut Lang, pendekatan pembelajaran dapat dimaknai menjadi dua pengertian, yaitu pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap, dan pendekatan pembelajaran sebagai bahan kajian yang terus berkembang. Sedangkan menurut Philipp R. Wallace, pendekatan pembelajaran dibedakan menjadi dua bagian yaitu, pendekatan konservatif dan pendekatan liberal.
Secara garis besar pendekatan pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu teacher centered (berpusat pada guru) dan student centered (berpusat pada siswa). Pada pendekatan yang berpusat pada guru sebagai seorang ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran, baik organisasi, materi, maupun waktu. Sementara pendekatan student centered, siswa didorong untuk mengerjakan sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang diperoleh[17].



4.      Perbedaan Antara Strategi, Metode, dan Pendekatan Pembelajaran.
Dikenal beberapa istilah dalam pembelajaran yang memiliki kemiripan makna, sehingga sering kali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah strategi, metode dan pendekatan.
Strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode merupakan cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan kata lain, strategi adalah a plan of operation achieving something, sedangkan metode adalah a way in achieving something[18].
Istilah lain yang juga memeiliki kemiripan dengan strategi dan metode adalah pendekatan. Sebenarnya pendekatan berbeda dengan strategi maupun metode.Sebab pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan sendiri lebih merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karena itu, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan.
·         Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran.
Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut:
a.       Berorientasi pada tujuan.
b.      Aktivitas.
c.       Individualitas.
d.      Integritas.
·         Metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melakukan strategi. Metode pembelajaran adalah suatu cara mengajar topik-topik tertentu yang disusun secara teratur dan logis. Atau dengan kata lain metode pembelajaran adalah salah satu unsur dalam strategi pembelajaran.
·         Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan berasal dari bahasa inggris “approach” yang memiliki beberapa arti, diantaranya diartikan dengan “pendekatan”. Dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of begining something (cara memulai suatu). Menurut Gladene Robertson dan Hellmut Lang, pendekatan pembelajaran dapat dimaknai menjadi dua pengertian, yaitu pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap, dan pendekatan pembelajaran sebagai bahan kajian yang terus berkembang.
·         Perbedaan Antara Strategi, Metode, dan Pendekatan Pembelajaran.
a.       Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu.
b.      metode merupakan cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
c.       Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.


B.     Saran.
Alhamdulillah kami panjatkan sebagai implementasi rasa syukur kami atas selesainya makalah ini. Namun dengan selesainya bukan berarti telah sempurna, Oleh karena itulah saran serta kritik yang bersifat membangun dari saudara selalu kami nantikan untuk dijadikan suatu pertimbangan dalam setiap langkah, sehingga kami terus termotivasi kearah yang lebih baik tentunya dimasa-masa yang akan datang. Akhirnya kami ucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.



























DAFTAR PUSTAKA

Majid Abdul.Strategi Pembelajaran.Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Oxford. Rebecca L.Language Learning Strategies.The University of alabama, 1989.
Sanjaya Wina.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Prenada Media, 2006.
SolichinMuchlis.Psikologi Belajar Aplikasi Teori-Teori Belajar dalam Proses Pembelajaran.Surabaya:Pena Salsabila, 2013.
Suprihatiningrum Jamil.Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013.
Yamin Martinis.Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.Jakarta:Gaung Persada, 2009.



 


[1]Rebecca L.Oxford, Language Learning Strategies(The University of alabama, 1989), hlm. 7.
[2]Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Prenada Media, 2006), hlm. 126.
[3]Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 4.
[4]Rebecca L. Oxford, Language Learning Strategies (The University of alabama, 1989), hlm. 8.
[5]Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 7.
[6]Muchlis Solichin, Psikologi Belajar Aplikasi Teori-Teori Belajar dalam Proses Pembelajaran (Surabaya:Pena Salsabila, 2013), hlm. 144.
[7]Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 152.
[8]Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Prenada Media, 2006), hlm. 131.
[9]Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Prenada Media, 2006), hlm. 131.
[10]Ibid, hlm. 133.
[11]Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 21.
[12]Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 156.
[13]Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Jakarta:Gaung Persada, 2009), hlm. 65.
[14] Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Jakarta:Gaung Persada, 2009), hlm. 67.
[15]Ibid, hlm. 75.

[16]Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 19.
[17]Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 145.
[18]Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Prenada Media, 2006), hlm. 127.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar